Selama ini kita mengenal bebek sebagai hewan yang memiliki banyak sumber daya. Selain telur dan dagingnya yang digemari banyak orang, kotoran bebek juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk. Kebutuhan akan ketersediaan daging dan telur bebek juga sangat tinggi. Banyak warung yang masih skala kaki lima maupun restoran ternama berlomba-lomba menyajikan menu olahan daging dan telur bebek. Peluang itulah yang selama ini ditekuni Bapak Endro Heri Purwanto (39) dengan membangun usaha peternakan bebek.
Ditemui di rumahnya Kamis (28/4), Bapak Endro mengaku sudah menjalankan usaha beternak bebek sejak tahun 2006. “Saya melihat bahwa beternak bebek masih menjanjikan, tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi tidak sebanding dengan kapasitas daging dan telur di pasaran,” terang security sebuah showroommobil terkenal itu. Atas dasar itulah, pada tahun tersebut Pak Endro membeli 50 ekor bebek betina untuk diternakkan dan diambil telurnya. Menurutnya beternak bebek tidaklah sulit, hanya diperlukan ketekunan dalam pemberian pakan dan menjaga kualitas perawatan. “Bebek itu memiliki sifat mudah stress, sehingga kalau sudah stress akibatnya produksi telurnya juga akan menurun drastis,” imbuh Pak Endro.
Pak Endro membeli bebek yang siap bertelur dari Pasar Klaten dan Pasar Prambanan. Harga bebek siap bertelur Rp.55.000,00/ ekor; sementara untuk bebek yang sudah bertelur Rp.50.000,00/ ekor. Bebek-bebek tersebut ditempatkan dalam kandang tertutup yang dibagi menjadi 3 plong (partisi bagian). “Masing-masing plong kami isi maksimal 60 ekor bebek betina,” jelas bapak satu orang putra tersebut. Diakui Pak Endro, bebek memiliki produktivitas tinggi dalam bertelur. Setiap hari masing-masing bebek bisa bertelur sebanyak 1 butir. “Umur 7-8 bulan bebek sudah rutin dalam bertelur, bahkan ada yang sampai umur 12 bulan masih saja produktif bertelur,” kata Pak Endro tentang produktivitas bebek.
Cara beternak bebek
Perubahan cuaca menjadi faktor penting dalam pemeliharaan bebek petelur. Menurut Pak Endro, bebek yang hidup kandang lebih suka di tempatkan pada tanah kering, sementara untuk bebek umbaran (bebek angon dalam bahasa jawa) lebih menyukai tempat yang basah. “Saat musim kemarau produktivitas bebek kandang sangat tinggi, sementara saat musim hujan dipastikan akan terjadi penurunan yang signifikan,” imbuh Pak Endro dilokasi kandangnya Dusun Klampok RT 01/ 24 Sendangtirto Berbah Sleman. Saat ini dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, Pak Endro mengalami kesulitan dalam memperhitungkan tingkat produktivitas bebek-bebek peliharaannya.
Ditemui di rumahnya Kamis (28/4), Bapak Endro mengaku sudah menjalankan usaha beternak bebek sejak tahun 2006. “Saya melihat bahwa beternak bebek masih menjanjikan, tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi tidak sebanding dengan kapasitas daging dan telur di pasaran,” terang security sebuah showroommobil terkenal itu. Atas dasar itulah, pada tahun tersebut Pak Endro membeli 50 ekor bebek betina untuk diternakkan dan diambil telurnya. Menurutnya beternak bebek tidaklah sulit, hanya diperlukan ketekunan dalam pemberian pakan dan menjaga kualitas perawatan. “Bebek itu memiliki sifat mudah stress, sehingga kalau sudah stress akibatnya produksi telurnya juga akan menurun drastis,” imbuh Pak Endro.
Pak Endro membeli bebek yang siap bertelur dari Pasar Klaten dan Pasar Prambanan. Harga bebek siap bertelur Rp.55.000,00/ ekor; sementara untuk bebek yang sudah bertelur Rp.50.000,00/ ekor. Bebek-bebek tersebut ditempatkan dalam kandang tertutup yang dibagi menjadi 3 plong (partisi bagian). “Masing-masing plong kami isi maksimal 60 ekor bebek betina,” jelas bapak satu orang putra tersebut. Diakui Pak Endro, bebek memiliki produktivitas tinggi dalam bertelur. Setiap hari masing-masing bebek bisa bertelur sebanyak 1 butir. “Umur 7-8 bulan bebek sudah rutin dalam bertelur, bahkan ada yang sampai umur 12 bulan masih saja produktif bertelur,” kata Pak Endro tentang produktivitas bebek.
Cara beternak bebek
Perubahan cuaca menjadi faktor penting dalam pemeliharaan bebek petelur. Menurut Pak Endro, bebek yang hidup kandang lebih suka di tempatkan pada tanah kering, sementara untuk bebek umbaran (bebek angon dalam bahasa jawa) lebih menyukai tempat yang basah. “Saat musim kemarau produktivitas bebek kandang sangat tinggi, sementara saat musim hujan dipastikan akan terjadi penurunan yang signifikan,” imbuh Pak Endro dilokasi kandangnya Dusun Klampok RT 01/ 24 Sendangtirto Berbah Sleman. Saat ini dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, Pak Endro mengalami kesulitan dalam memperhitungkan tingkat produktivitas bebek-bebek peliharaannya.
Selain cuaca, pakan juga memiliki peranan cukup besar dalam produktivitas bebek petelur. Selama ini, Pak Endro memberikan pakan berupa bekatul dan konsentrat. “Dalam sehari, kami memberikan pakan 9 kg bekatul dan 2 kg konsentrat untuk bebek 50 ekor,” jelas Pak Endro. Pakan-pakan tersebut dicampur dalam satu adonan untuk kemudian diberikan 2 kali dalam sehari yaitu pagi dan sore hari. Untuk bebek kandang yang biasanya tanpa pejantan, kualitas pakan menjadi sangat penting untuk menjaga produktivitas dan kualitas telur-telur yang dihasilkan. Dan selama 5 tahun menjalankan bisnis ternak bebek tersebut, Pak Endro mengakui jika komposisi pakan yang selama ini diberikan kepada bebek-bebeknya masih tergolong standar. “Banyak konsentrat yang memiliki kualitas lebih bagus, namun karena keterbatasan modal selama ini kami memberikan pakan yang standar-standar saja,” akui Pak Endro kepada tim liputan bisnisUKM.
Harga telur bebek mentah yang dipasarkan Pak Endro adalah Rp.1.150,00/ butir. Namun harga tersebut akan berubah jika sudah sampai ke tangan penjual yang ada di pasar. “Dalam sehari, masing-masing bebek memberikan keuntungan bersih Rp.300,00 sehingga dalam satu bulan rata-rata kami memperoleh omzet 1 jutaan,” tambah bapak yang mengaku belajar beternak bebek dari pamannya tersebut.
Harga telur bebek mentah yang dipasarkan Pak Endro adalah Rp.1.150,00/ butir. Namun harga tersebut akan berubah jika sudah sampai ke tangan penjual yang ada di pasar. “Dalam sehari, masing-masing bebek memberikan keuntungan bersih Rp.300,00 sehingga dalam satu bulan rata-rata kami memperoleh omzet 1 jutaan,” tambah bapak yang mengaku belajar beternak bebek dari pamannya tersebut.
Dalam menjalankan usaha ternak bebeknya itu, Pak Endro mengalami yang namanya pasang surut sebuah usaha. “Paling parah ketika terjadi erupsi merapi akhir tahun kemarin, efek belerang dari hujan abu merapi membuat bebek stress sehingga tidak mau bertelur sehingga terpaksa kami tukar dengan bebek baru yang lebih fresh,” kata Pak Endro. Di akhir wawancaranya, beliau membagi tips bisnis bagi orang yang ingin beternak bebek. “Yang paling penting dalam beternak bebek adalah orang yang memberi makan jangan ganti-ganti biar bebek tidak stress, selain itu kualitas pakan harus menjadi prioritas, terutama untuk bebek kandang agar produktivitas telur tetap tinggi,” ujar Pak Endro sekaligus menutup wawancara sore itu.
Source : http://bisnisukm.com
Source : http://bisnisukm.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar