Sabtu, 06 Oktober 2012

Proposal Usaha Sate Ayam (Gerobak)

Menekuni berbagai peluang usaha di bidang makanan memang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya. Terbukti tidak hanya pengusaha bermodal besar saja yang mulai berlomba menekuni bisnis makanan, namun para pengusaha bermodal minim pun juga memiliki minat yang kuat untuk meraup keuntungan dari peluang bisnis ini. Dan salah satu alternatif yang saat ini banyak dijalankan para pengusaha yaitu peluang usaha makanan ala gerobak.
 
Konsumen
Yang menjadi sasaran usaha makanan ala gerobak ini rata-rata adalah masyarakat dari kalangan menengah kebawah. Hal ini dikarenakan harga makanan yang ditawarkan biasanya jauh lebih murah dari makanan yang ada di restoran atau rumah makan pada umumnya.

Info usaha
Seperti halnya usaha lainnya yang membutuhkan modal besar, usaha makanan ala gerobak juga membutuhkan beberapa persiapan sebelum memulai usaha. Persiapan yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
 
Pilih menu makanan yang memang cocok ditawarkan dengan menggunakan gerobak. Seperti siomay,bakso, mie ayam, soto, ketoprak, nasi goreng, empek-empek, bubur ayam, sate ayam, serta masih banyak lagi lainnya. Agar menarik konsumen, tawarkan sesuatu yang khas atau unik pada produk Anda.
 
Mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan ide bisnis yang akan Anda jalankan. Misalnya mencari informasi tentang resep cara pembuatan makanan, jumlah modal yang dibutuhkan, harga produk yang ada di pasaran, besarnya persaingan pasar, dll.
 
Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk modal usaha. Untuk menjalankan usaha makanan dengan gerobak, peralatan yang paling penting adalah gerobak yang menarik, alat masak (kompor/tungku, wajan, atau panci), serta alat makan (piring/mangkok, gelas, sendok dan garpu).
 
Memilih lokasi usaha yang strategis. Walaupun usaha makanan ala gerobak tidak membutuhkan tempat usaha yang permanen, namun sebaiknya Anda menentukan lokasi mana saja yang akan Anda lewati. Misalnya seperti di kawasan pemukiman padat penduduk, sekolah, kampus, perkantoran, pasar, serta tempat ramai lainnya asalkan tidak mengganggu ketertiban.
 
Rasa dan penyajian produk yang baik. Agar cita rasa makanan yang Anda tawarkan terjamin kualitasnya, hal yang paling penting adalah memilih bahan baku yang benar-benar segar. Usahakan untuk belanja bahan baku setiap hari, sehingga bahan yang digunakan kondisinya masih bagus.

Berikut kami informasikan salah satu contoh resep makanan yang cocok bila dipasarkan menggunakan gerobak, yaitu sate ayam.
Resep sate ayam
Bahan-bahan
300 gram daging ayam, potong ukuran sedang
2 sdm margarin (cairkan)
4 sdm kecap manis
2 siung bawang putih, haluskan
1 buah jeruk limau
Bumbu kacang
150 gram kacang tanah, goreng hingga matang
2 buah cabai merah
3 buah kemiri (sangrai)
2 sdm irisan gula merah
1 sdt garam
200 ml air
Bahan pelengkap
3 sdt irisan bawang merah
4 sdm kecap manis
Bawang goreng secukupnya untuk taburan
 
Cara membuat
  • Campur margarin, kecap manis, dan bawang putih yang telah dihaluskan. Masukan potongan daging ayam, diamkan 1-2 jam hingga bumbu benar-benar meresap. Kemudian tusuk potongan daging menggunakan tusukan sate (lidi), sisihkan.
  • Pembuatan bumbu kacang : haluskan semua bahan bumbu kacang menggunakan blender. Panaskan 3 sdm minyak goreng, dan masukan bumbu kacang yang telah dihaluskan. Masak hingga bumbu mengental, angkat dan sisihkan.
  • Tahap selanjutnya ambil bumbu kacang secukupnya, dan ratakan di piring. Lumuri sate yang masih mentah dengan bumbu kacang. Panggang hingga matang.
  • Sajikan sate di atas piring, siram dengan bumbu kacang. Beri air jeruk limau dan taburkan bawang goreng. Sajikan dengan lontong.
Kelebihan usaha 
Menjalankan usaha makanan dengan gerobak tentunya memberikan banyak keuntungan bagi para pelakunya, mulai dari modal awal yang relatif terjangkau, mobilitasnya yang cukup tinggi karena gerobak mudah dipindahkan untuk mencari lokasi yang strategis, masa kembali modal lebih cepat daripada bisnis makanan lainnya. Serta bisa dijadikan sebagai salah satu peluang usaha jangka panjang, karena banyak pengusaha makanan ala gerobak yang saat ini sukses membuka restoran atau warung makan hingga mengembangkannya dengan sistem kemitraan.
 
Kekurangan bisnis
Disamping memberikan banyak kelebihan, menjalankan usaha makanan ala gerobak ternyata memiliki resiko bisnis yang terkadang menghambat jalannya usaha. Masalah yang sering dialami yaitu adanya kemungkinan terkena penertiban petugas tramtib. Oleh karena itu bagi Anda yang berjualan di sekitar pasar atau pusat keramaian lainnya, perhatikan lokasi mana saja yang tidak diperbolehkan untuk berdagang. Sehingga Anda tidak repot dikejar-kejar para petugas tramtib.
Pemasaran

Strategi pemasaran yang paling efektif untuk bisnis ini adalah mempromosikannya dari mulut ke mulut. Strategi ini akan lebih mudah jika usaha yang Anda jalankan memiliki keunikan tersendiri dan cita rasa yang ditawarkan memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Selanjutnya Anda juga perlu membangun brand image untuk menciptakan loyalitas konsumen, salah satunya dengan menciptakan cirri khas tertentu Agar bisnis Anda mudah dikenali masyarakat luas. Contohnya saja seperti para pedagang bakso yang identik dengan suara khas dari mangkoknya, atau para pedagang sate Madura yang selalu berteriak “te sate” untuk menanamkan image produk pada para konsumennya.
 
Promosi lainnya dapat dilakukan dengan membuat tampilan gerobak yang menarik. Hal tersebut akan menarik minat konsumen, sehingga mereka penasaran dan tertarik untuk mencoba menu makanan yang Anda tawarkan.

Kunci sukses
Kunci kesuksesan pengusaha makanan ala gerobak dimulai dari langkah yang terencana, dan memberikan terobosan baru baik di bidang pemasaran maupun produk makanan yang ditawarkan. Meskipun bisnis Anda dijalankan dengan gerobak, bukan berarti Anda tidak bisa memberikan pelayanan prima bagi para konsumen. Sehingga bisnis yang Anda jalankan tidak dianggap remeh oleh konsumen Anda.
Nah, bagi Anda yang tertarik mencoba peluang usaha makanan ala gerobak, berikut kami berikan contoh analisa ekonomi bisnis sate keliling.
 
Analisa Ekonomi
Asumsi
Masa pakai gerobak 3 tahun
Masa pakai alat masak (tungku sate, kipas, pisau, dll) 2 tahun
Masa pakai alat makan dan perlengkapan lain 1 tahun


Modal awal

Gerobak Rp 2.000.000,00
Alat masak (tungku sate, kipas, pisau, baskom, dll) Rp 300.000,00
Peralatan makan (piring, gelas, sendok) Rp 200.000,00 +
Total Rp 2.500.000,00

Gerobak dan peralatan lainnya mengalami penyusutan selama pemakaian,
dengan perincian sebagai berikut :
Penyusutan gerobak : 1/36 x Rp 2.000.000,00 Rp 55.550,00
Penyusutan alat masak : 1/24 x Rp 300.000,00 Rp 12.500,00
Penyusutan alat makan : 1/12 x Rp 200.000,00 Rp 16.700,00 +
Total Rp 84.750,00

Biaya operasional per bulan
Belanja daging ayam : Rp 25.000,00 x 5kg x 30hr Rp 3.750.000,00
Beras, bumbu, dan arang Rp 100.000,00 x 30hr Rp 3.000.000,00
Biaya transport Rp 150.000,00
Biaya penyusutan Rp 84.750,00 +
Total Rp 6.984.750,00

Omset per bulan
Penjualan sate ayam : Rp 7.000,00 x 35 porsi x 30hr Rp 7.350.000,00
Penjualan lontong : Rp 1.000,00 x 35 buah x 30hr Rp 1.050.000,00 +
Total Rp 8.400.000,00

Laba bersih per bulan
Rp 8.400.000,00 - Rp 6.984.750,00 = Rp 1.415.250,00

ROI (Return of Investment)
(modal awal : laba bersih per bulan) = 1,8 bulan


Semoga bermanfaat,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar