Gado-gado merupakan salah satu makanan asli dari Indonesia yang terbuat dari campuran sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu. Kemudian ditambah dengan bumbu atau saus dari kacang tanah yang dihaluskan dengan disertai irisan telur dan di atasnya ditaburkan bawang goreng dan sedikit emping goreng serta kerupuk. Gado-gado juga dapat dimakan bersama dengan lontong atau nasi. Seperti itulah gado-gado, makanan yang sangat popular di kalangan masyarakat Indonesia. Di semua sudut wilayah dan daerah kita bisa dengan mudah menemukan warung atau penjual gado-gado baik yang berkelaskaki lima maupun kelas restoran mewah.
Konsumen
Menu gado – gado merupakan salah satu makanan yang merakyat, tak heran jika menu ini disukai masyarakat kota maupun masyarakat desa. Bahkan tidak hanya orang tua saja yang menjadi penggemar gado – gado, kalangan anak muda pun banyak juga menyukai menu ini.
Menu gado – gado merupakan salah satu makanan yang merakyat, tak heran jika menu ini disukai masyarakat kota maupun masyarakat desa. Bahkan tidak hanya orang tua saja yang menjadi penggemar gado – gado, kalangan anak muda pun banyak juga menyukai menu ini.
Info bisnis
Dalam mengembangkan usaha gado-gado, yang menjadi perhatian utama adalah pemilihan dan penggunaan sayuran yang segar dan dengan kondisi yang baik. Harus dihindari menggunakan sayuran yang layu, rusak, atau busuk. Setelah itu, sebelum sayuran tersebut direbus harus dicuci terlebih dahulu. Hal lain yang menjadi perhatian juga adalah penggunaan kacang tanah. Kacang tanah yang digunakan untuk membuat bumbu harus segar dan tidak apek. Dan sebaiknya kacang tersebut digoreng pada hari yang sama sehingga masih renyah dan mudah diolah.
Tempat yang strategis juga berpengaruh terhadap ramai atau tidaknya usaha gado-gado yang nantinya akan dijalankan. Selama ini, para penjual gado-gado banyak ditemui di tempat-tempat seperti perumahan, perkantoran, pasar, dan juga kampus. Tempat-tempat seperti itulah dengan mobilitas orang yang tinggi sangat memungkinkan dengan cepat usaha gado-gado akan cepat dikenal.
Dalam mengembangkan usaha gado-gado, yang menjadi perhatian utama adalah pemilihan dan penggunaan sayuran yang segar dan dengan kondisi yang baik. Harus dihindari menggunakan sayuran yang layu, rusak, atau busuk. Setelah itu, sebelum sayuran tersebut direbus harus dicuci terlebih dahulu. Hal lain yang menjadi perhatian juga adalah penggunaan kacang tanah. Kacang tanah yang digunakan untuk membuat bumbu harus segar dan tidak apek. Dan sebaiknya kacang tersebut digoreng pada hari yang sama sehingga masih renyah dan mudah diolah.
Tempat yang strategis juga berpengaruh terhadap ramai atau tidaknya usaha gado-gado yang nantinya akan dijalankan. Selama ini, para penjual gado-gado banyak ditemui di tempat-tempat seperti perumahan, perkantoran, pasar, dan juga kampus. Tempat-tempat seperti itulah dengan mobilitas orang yang tinggi sangat memungkinkan dengan cepat usaha gado-gado akan cepat dikenal.
Perlengkapan yang digunakan untuk membuka usaha gado-gado juga tergolong sederhana. Diantaranya gerobak atau menggunakan meja yang sudah dilengkapi dengan etalase. Serta menggunakan perlatan tempur memasak seperti cobek batu untuk menghaluskan bumbu, aneka wadah sayuran, peralatan memasak (kompor, tabung gas, dan panci), kemudian juga menggunakan peralatan memasak seperti piring, gelas, sendok, dan garpu.
Selama ini kebanyakan tempat usaha gado-gado menjual makanan tersebut dalam kisaran cukup murah, yaitu Rp. 4.000,00-Rp. 5.000,00 tergantung dari lokasi dimana berjualan. Di beberapa lokasi seperti di daerah sekitaran perkantoran, harga bisa sedikit dinaikkan. Sementara jika lokasi berada di lingkungan kampus, sebaiknya harga yang dipatok juga jangan terlalu tinggi.
Kelebihan bisnis
Membuka usaha makanan gado – gado tidak memerlukan modal yang besar, karena peralatan yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini dapat menggunakan peralatan dapur yang Anda miliki. Modal utama bisnis tersebut yaitu keahlian meracik gado – gado, karena hal tersebut menentukan kelezatan gado – gado yang dijual.
Membuka usaha makanan gado – gado tidak memerlukan modal yang besar, karena peralatan yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini dapat menggunakan peralatan dapur yang Anda miliki. Modal utama bisnis tersebut yaitu keahlian meracik gado – gado, karena hal tersebut menentukan kelezatan gado – gado yang dijual.
Kekurangan bisnis
Dan setiap usaha pastilah ada resiko yang menyertainya, dan untuk usaha gado-gado ini resiko yang sering terjadi adalah daya tahan sayuran yang sudah direbus itu cukup singkat dan harus habis dikonsumsi dalam satu hari. Sehingga untuk menghindari kerugian, sebaiknya sayuran direbus secara bertahap.
Dan setiap usaha pastilah ada resiko yang menyertainya, dan untuk usaha gado-gado ini resiko yang sering terjadi adalah daya tahan sayuran yang sudah direbus itu cukup singkat dan harus habis dikonsumsi dalam satu hari. Sehingga untuk menghindari kerugian, sebaiknya sayuran direbus secara bertahap.
Pemasaran
Untuk langkah awal yang harus dilakuakan untuk mengenalkan usaha gado-gado ini ke masyarakat adalah perlunya promosi. Walaupun sebenarnya, kebanyakan usaha-usaha kuliner promosinya melalui mulut ke mulut dari para pelanggan yang pernah mencicipi masakan tersebut. Berarti kualitas rasa yang lezat memang harus menjadi garda depan agar tidak mengecewakan pelanggan. Dan aktivitas promosi sebaiknya juga dilakukan dengan memberikan nama dari tempat usaha yang dijalankan. Hal tersebut menjadi faktor penting untuk identitas usaha. Nama usaha bisa diambil dari nama jalan atau daerah tempat berjualan, atau nama-nama yang mudah dan bisa menarik rasa penasaran dari para pelanggan.
Untuk langkah awal yang harus dilakuakan untuk mengenalkan usaha gado-gado ini ke masyarakat adalah perlunya promosi. Walaupun sebenarnya, kebanyakan usaha-usaha kuliner promosinya melalui mulut ke mulut dari para pelanggan yang pernah mencicipi masakan tersebut. Berarti kualitas rasa yang lezat memang harus menjadi garda depan agar tidak mengecewakan pelanggan. Dan aktivitas promosi sebaiknya juga dilakukan dengan memberikan nama dari tempat usaha yang dijalankan. Hal tersebut menjadi faktor penting untuk identitas usaha. Nama usaha bisa diambil dari nama jalan atau daerah tempat berjualan, atau nama-nama yang mudah dan bisa menarik rasa penasaran dari para pelanggan.
Kunci sukses
Agar konsumen Anda tidak berpindah ke penjual gado – gado lain, sebaiknya jaga kualitas rasa gado – gado yang Anda buat. Kuncinya gado – gado dikatakan enak jika sambal kacang yang dicampurkan bumbunya terasa sampai ke sayur, jadi ciptakan bumbu sambal kacang dengan takaran yang pas dan memiliki kelezatan yang berbeda dengan penjual lainnya. Untuk menarik minat pelanggan, Anda juga dapat menambahkan varian menu yang ditawarkan. Misalnya saja selain gado – gado, Anda juga menjual lotek atau pecel.
Agar konsumen Anda tidak berpindah ke penjual gado – gado lain, sebaiknya jaga kualitas rasa gado – gado yang Anda buat. Kuncinya gado – gado dikatakan enak jika sambal kacang yang dicampurkan bumbunya terasa sampai ke sayur, jadi ciptakan bumbu sambal kacang dengan takaran yang pas dan memiliki kelezatan yang berbeda dengan penjual lainnya. Untuk menarik minat pelanggan, Anda juga dapat menambahkan varian menu yang ditawarkan. Misalnya saja selain gado – gado, Anda juga menjual lotek atau pecel.
Resep Membuat Gado-Gado:
Bahan:
50 gram tauge, buang akarnya, seduh dengan air mendidih, tiriskan
150 gram kangkung, potong, rebus, tiriskan
150 gram bayam, petik daunnya, rebus, tiriskan
200 gram pare, buang bijinya, rebus
1 buah labu siam, rebus
1 buah tahu, goreng
1 potong tempe, goreng
1-2 sdm bawang goreng
3 butir telur, rebus, kupas
emping dan kerupuk
50 gram tauge, buang akarnya, seduh dengan air mendidih, tiriskan
150 gram kangkung, potong, rebus, tiriskan
150 gram bayam, petik daunnya, rebus, tiriskan
200 gram pare, buang bijinya, rebus
1 buah labu siam, rebus
1 buah tahu, goreng
1 potong tempe, goreng
1-2 sdm bawang goreng
3 butir telur, rebus, kupas
emping dan kerupuk
Bumbu Saus:
200 gram kacang tanah, goreng
2 buah cabai merah
5 buah cabai rawit
1 sdt garam
½ sdt terasi
200 cc air matang
200 gram kacang tanah, goreng
2 buah cabai merah
5 buah cabai rawit
1 sdt garam
½ sdt terasi
200 cc air matang
Cara Membuat:
- Saus/ bumbu: Campur semua bahan kecuali air matang, dicampur dan diulek halus. Setelah halus, baru masukkan air matang. Aduk rata kemudian masak sampai mendidih sambil diaduk, angkat.
- Campur Saus/ bumbu, sayuran, tahu dan tempe, aduk rata
- Hidangkan dalam pinggan, tambahkan potongan telur, taburi bawang goreng dan remasan kerupuk atau emping di atasnya.
Catatan: Bahan saus yang telah dihaluskan boleh dididihkan dengan 350 cc santan encer atau air. Saus ini lebih tahan lama karena seluruh bumbunya matang
Analisa ekonomi Asumsi Masa pakai gerobak 3 tahun Masa pakai perlatan masak, meja, dan kursi 2 tahun Masa pakai perlatan makan, cobek, dan ulekan 1 tahun a.Biaya investasi Gerobak Rp 2.000.000 Peralatan masak Rp 500.000 Peralatan makan Rp 150.000 Meja dan kursi Rp 350.000 Cobek dan ulekan Rp 100.000+ Total investasi Rp 3.100.000 b. Biaya operasional per bulan 1. Biaya tetap Penyusutan gerobak 1/36 x Rp.2.000.000 Rp 55.600 Penyusutan peralatan masak 1/24 x Rp. 500.000 Rp 20.800 Penyusutan peralatn makan 1/12 x Rp. 150.000 Rp 12.500 Penyusutan meja dan kursi 1/24 x Rp. 350.000 Rp 14.600 Penyusutan cobek dan ulekan 1/12 x Rp.100.000 Rp 8.300 Upah karyawan 1 orang Rp 750.000+ Total biaya tetap Rp 861.800 2. Biaya variabel Sayuran, tahu tempe (Rp 150.000/hari x 30 hari) Rp 4.500.000 Kacang tanah (5 kg x Rp 12.000/kg x 30 hari) Rp 1.800.000 Bumbu (cabai, terasi, dan guma merah) Rp 20.000/hari x 30 hari) Rp 600.000 Cuka (Rp 8.000/minggu x 4 minggu) Rp 32.000 Lontong (Rp 50.000 x 30 hari) Rp 1.500.000 Kertas dan plastic (Rp 10.000/hari x 30 hari) Rp 300.000 Air mineral Rp 20.000/minggu x 4 minggu) Rp 80.000 Transportasi (Rp 5.000/hari x 30 hari) Rp 150.000 Gas isi 3 kg (1 tabung x Rp 13.000/tbng x 30 hr) Rp 390.000+ Total biaya variable Rp 8.812.000 Total biaya operasional Rp 861.800 - Rp 8.812.000 = Rp 9.673.800 c. Penerimaan per bulan Gado-gado Rp 5.000/porsi x 80 porsi x 30 hari Rp 12.000.000 d. Keuntungan per bulan Keuntungan = Total penerimaan-total biaya operasional = Rp 12.000.000 - Rp 9.673.800 = Rp 2.326.200 e. Revenue Cost Ratio (R/C) R/C = Total penerimaan:Total biaya operasional = Rp 12.000.000 : Rp 9.673.800 = 1,24 f. Pay Back Period Pay back period = (Total biaya investasi:keuntungan x 1 bulan) = (Rp 3.100.000 : Rp 2.326.200) x 1 bulan = 1,33 bulan
Source : http:www.i.pbase.com
gado-gado peminatnya banyak ya. aku belum pernah nyobain ik
BalasHapus